Aku Idol, Mereka Memanggilku Plastik
Selain didefinisikan
sebagai bahasa yang dilagukan, musik juga sering dikatakan sebagai sebuah obat.
Hal ini benarkan dengan dalih, bahwa orang yang sedang ‘sakit’ akan merasa
lebih baik setelah memperdengarkan musik. Kata ‘sakit’ di sini tentu saja
merujuk pada penyakit-peyakit jiwa seperti rasa sedih ketika berpisah dengan
kawan, rasa kangen dengan keluarga, hingga rasa sakit karena ditinggal mantan
nikah, eh.
Jenis-jenis musik yang
diperdengarkanpun oleh masyarakatpun berbeda-beda. Apabila dalam keadaan galau
atau sedih kebanyakan orang akan mendengarkan musik yang mellow dan jika berada
dalam keadaan semangat akan mendengarkan musik yang semangat. Setiap orang
mempunyai selera sendiri terhadap musik yang didengarkan baik itu musik dalam
bahasa inggris, China, jepang dan juga korea. Namun pada tulisan ini saya akan
lebih membahas mengenai musik dari Negara Gingseng, yaitu Korea.
Lagu-lagu dalam bahasa
korea sering disebut dangan K-pop, dia merupakan salah satu jenis musik yang sekarang ini
menjadi racun di permusikan dunia adalah musik K-pop, hal ini dikarenakan gaya
musik mereka yang menarik juga visual para idol yang rupawan.
Bagi para penggemar
K-pop, keberadaan lagu mereka tentu merupakan kebahagiaan tersendiri. Malah tak
jarang dari penggemar yang larut dalam tangis karena kebahagian yang terlalu
meluap atau rasa haru karena setelah sekian lama sang idol akhirnya merilis
lagu baru mereka. Sayangnya tidak sedikit penggemar K-pop yang menjadi
terobsesi dengan Idol K-pop kesukaannya.
Penggemar K-pop dikenal
fanatik bukan tanpa alasan. Hal ini bisa dilihat dari perlakuan mereka agar
bisa lebih dekta dengan idol. Mereka selalu membuntuti para Idol K-pop dengan
terang-terangan, menelpon Idol K-pop, dan Menyusup ke dalam rumah idol K-pop
bahkan ada yang dengan menempelkan
pembalut di kaca idol K-pop.
Hal ini pernah dialami
oleh salah satu Boy Group yaitu NCT, penggemar yang fanatik atau dikenal
sebagai Sasaeng Fans tersebut membuntuti sampai ke Apartemen mereka dan
juga merekam segala kegiatan mereka salah satunya saat sedang membuang air
kecil. Kejadian ini tentu saja membuat para Member NCT sangat marah sehingga
pada akhirnya para member memfoto sasaeng tersebut dan menyebarkannya kepada
penggemar.
Yang paling menghebohkan
lagi, terdapat para penggemar yang menyebut salah satu Ido K-pop sebagai Tuhan.
Yaitu seperti peristiwa dimana terdapat satu Group Chat yang menghina sejumlah
agama. Dalam Group chat tersebut terdapat kalimat yang berbunyi ”Dengan nama
Sehun, Sehun, Sehun dan Roh Sehun, tuntunlah kami kejalan Sehun Aamiin” dan
terdapat pula kalimat yang berbunyi “Tuhan Yesus Sehun Swt”.
Dalam peristiwa tersebut
sudah jelas sekali bagaimana penggemar K-pop tersebut membandingkan seorang
Idol dengan Tuhan dan juga menggunakan kata akhir “SWT” yang sejatinya
merupakan singkatan dari dua sifat Allah yaitu Subhanahu Wa Ta’ala. hal
tersebut merupakan suatu penghinaan yang sangat meresahkan masyarakat.
Sifat kefanatikan fans
tersebut dapat mengakibatkan sesuatu yang buruk buat dirinya sendiri seperti
kecanduan untuk selalu berada di dekat Idol K-pop sehingga secara tidak
langsung dapat mengakibatkan depresi yang berlebihan. Selain itu, kecanduan
untuk membeli Album dan segala bentuk barang K-pop akan membuat mereka selalu
mengeluarkan uang yang tentunya tidak sedikit.
Contohnya saja ada
seorang penggemar yang rela menghabiskan banyak uang untuk membeli album K-pop
dengan menggunakan uang sekolahnya. Selain itu, penggemaar tersebut memutuskan
untuk berhenti sekolah karena ingin selalu melihat idol K-pop kesukaannya
setiap hari.
Perihal ini saya teringat
dengan salah satu lagu korena milik BTS yang dalam liriknya memiliki arti untuk mengkritik fans yang
selalu fanatik terhadap idol K-pop “Mungkin agak berbahaya tapi aku manis,
aku ada untuk menyelamatkanmu , aku ada untuk menghancurkanmu” dalam lirik
tersebut menggambarkan bahwa musik K-pop itu juga dapat menghancurkan pendengar
itu sendiri.
Syahdan, dari permasalahan ini kita dapat mengetahui bahwa ketika kita menyukai sesuatu secara berlebihan akan menyakiti diri kita sendiri baik secara mental maupun fisik.
Menurut seorang psikolog
Intuitif yang bernama Dr. Carmen Harra, Ph.D mengatakan bahwa dampak yang dapat
di sebabkan oleh obsesi itu adalah menyebabkan pelemahan kesenangan dan
mengambil semua kemauan hidup. menurutnya, jika obsesi masih dalam tahap ringan
bisa bekerja seperti biasa. Sedangkan jika obsesi sudah beada dalam tahap
berat, pikiran orang yang terobsesi tersebut hanya akan fokus pada objek
obsesinya.
Kefanatikan fans tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor, faktor pertama berlebihannya para idol K-pop
mengan ggap fansnya sebagai pacar
ataupun teman hidup sehingga tingkatan halusinasi fans tersebut menjadi tak
terkendali lagi. Hal ini sering diperlihatkan melalui konten uwu agar fans bisa
berhalusinasi seperti konten seorang idol yang seakan-akan sedang bergandengan
tangan, makan bersama, atau bertatap-tatapan. Bahkan terdapat seorang idol yang
secara terang-terangan mengatakan bahwa baginya fans adalah seorang pacar
hingga istri.
Faktor kedua, fans
terlalu menganggap bahwa Idol K-pop bisa dimiliki. Hal ini mengakibatkan fans
memiliki keinginan yang berlebihan sehingga usaha yang di lakukannya pun sangat
tidak masuk akal dan mengorbankan banyak sekali uang bahkan tenaga.
Faktor ketiga, Alasan
fans tersebut terlalu masuk ke dalam kehidupan idol K-pop yang menyebabkan
idolnya sendiri tertekan karena para penggemar akan mengatur apa yang harus di
lakukan dan yang tidak boleh di lakukan oleh idolnya sendiri.
Hamada Asahi Treasure
mengatakan bahwa “Fans itu seperti teman” sehingga dengan adanya pernyataan
seperti itu akan mengurangi fans fanatik yang kemudian akan mengganggu
kehidupan sehari-harinya. Oleh karena itu, pernyataan idol K-pop terhadap
penggemarnya juga merupakan salah satu yang menyebabkan seorang fans biasa
menjadi fans fanatik.
Cara agar kita tidak
menjadi fans yang fanatik adalah jangan menyikapi perkataan idol K-pop itu
berlebihan karena bisa jadi idol k-pop berbicara seperti itu di karenakan
mereka tidak ingin fansnya meninggalkan. Yang selanjutnya adalah jangan terlalu
masuk kedalam dunia K-pop dengan cara membatasi penggunaaan media sosial dan
cobalah untuk bersosial dengan masyarakat di lingkugan sekitar sehingga kita
tidak terlalu fokus terhadap dunia perK-popan.
Komentar
Posting Komentar