Resensi Buku
Judul : Anak Semua Bangsa
Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Lentera Dipantara
Halaman : 536 halaman
Buku yang berjudul Anak Semua Bangsa merupakan buku Tetralogi ke dua kelanjutan dari Bumi Manusia. buku ini lebih menekankan pada bagaimana minke sedang mencari atau sedang membuka pikirannya untuk belajar tetang pribumi dan juga dunia luar selain eropa. Kutipan-kutipan setiap tokoh memiliki makn yang dalam untuk mengetahui cara mencintai Negara sendiri. Kutipan para tokohnya seakan memberi sebuah nasehat secara tidak langsung kepada kita sebagai pembacanya tentang bagaimana kita harus bisa membanggakan budaya kita tidak hanya membanggakan kebudayaan orang lain. jangan pernah membuat ilmu kita yang kita peroleh berdasarkan ilmu eropa atau luar negeri membuat kita lupa akan bangsa sendiri yaitu Indonesia.
Ketidakinginan minke dalam membuat tulisan dengan bahasa melayu seperti mencerminkan kita sebagai anak muda sekarang yang tidak ingin menggunakan bahasa daerah kita masing- masing saat berada di sebuah forum. Sehingga kita seakan menutupi identitas kita sebagai orang di suatu daerah yang pada kenyataannya bahasa atau budaya di setiap daerah merupakan suatu keunikan tersendiri. Sangat di sayangkan bahwa Minke yang merupakan seorang laki- laki terpelajar dan merupakan murid keluaran H.B.S tidak mau memperdalam ilmu tentang pribumi termasuk bahasa melayu. Minke melupakan identitas dirinya sebagai pribumi dan tidak ingin memajukan pemikiran orang pribumi dan lebih ingin mempelajari ilmu dari eropa . tapi akhirnya minke sadar bahwa seharusnya ia bisa menulis tulisan dengan bahasa melayu tentang rakyat pribumi dan bisa di baca oleh rakyat pribumi pula.
Jean marais merupakan salah seorang sahabat yang meskipun ia bukan orang pribumi, namun ia sangat menginginkan minke untuk menulis dalam bahasa melayu. Jean marais merasa bahwa ilmu pengetahuan eropa atau ajaran eropa yang di pelajari minke membuat minke tidak mau mengetahui ilmu atau ajaran pribumi itu sendiri. Kenyataan yang dilontarkan oleh jean marais tersebut membuat kedua sahabat tersebut bersitegang dan pada akhirnya minke harus berlibur di suatu desa dan disana ia membela seorang petani yang sedang mengalami masalah dan tidak mempunyai pembela sehingga minke menjadi pembela dari petani tersebut.
Keberadaan seorang anak yang menjadi sebuah tumbal hanya untuk sebuah uang menjadi hal yang begitu tragis. Dimana seorang anak yang seharusnya dilindungi kehormatannya oleh keluarga dan orang tuanya, justru orang tua dan keluarganya lah yang menhancurkan kehormatannya demi sebuah uang. Sekarang ini mungkin terdapat beberapa orang tua yang masih menjodoh- jodohkan anaknya kepada orang yang tingakatan ekonominya lebih tinggi dari mereka. Perjodohan seperti itu sepatutnya tidak dilakukan karena akan mengambil hak seorang anak dalam menentukan pasanga hidupnya. Perjodohan antar keluarga pun dilakukan agar hubungan keluarganya tidak putus tanpa mengerti perasaan anaknya. Salah satu keluarga saya sendiri bilang kalau kita (anggota keluarga yang perempuan) dijodohkan kepada orang yang tidak kita kenal, dan mereka kekeh untuk menjodohkan dengan orang yang tidak kami kenal maka sebaiknya orang tua kita yang tidur bersama dengan orang itu. Keberadaan sebuah keluarga menjadi salah satu bentuk kekuatan seorang anak. Keluarga yang seharusnya tidak menjadikan anaknya sebagai tumbal dari keinginan mereka justru menjerumuskan anaknya dikehidupan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka
Keberadaan nyai antoroso, jean marais dan juga kommer merupakan salah satu cerminan orang yang sangat menginginkan seseorang (minke) untuk lebih mengenal kebudayaan sendiri. Keberadaan ketiga orang tersebut merupakan orang penting dalam perjalanan minke dalam proses mengenal bangsa sendiri dan menyadari pentingnya mengembangkan pikiran orang pribumi atau bangsa sendiri.
Dalam menulis sebuah tulisan sebaiknya jangan membuat kita (penulis) sebagai orang yang pidato dan ingin memaksakan pemikiran kepada orang lain, tetapi kita harus bisa menulis dan mengamati atau bisa juga terjun langsung ke lapangan agar mendapatkan suatu hal dalam beberapa sisi yang tidak menimbulkan pemaksaan pada pikiran orang lain. menulis merupakan suatu hal yang abadi.
Buku ini memiliki cerita yang sangat menarik karena setiap dialog antar tokohnya memiliki makna dan nasehat tersendiri terhadap pembacanya. Diakhir cerita kita sebaagi pembaca di buat kepo dengan cerita buku selanjutnya sehingga para pembaca akan membaca buku kelanjutan dari buku ini. Terdapat beberapa kata yang membingungkan termasuk kata dalam bahasa yang sulit di ingat meskipun sudah di jelaskan apa maksudnya.
Komentar
Posting Komentar