Judul Buku : Jalan Tak Ada Ujung
Penulis : Mochtar Lubis
Penerbit : Yayasan Pustaka Obor
Halaman : 167
ISBN :978-979-461-980-3
Buku yang berjudul Jalan Tak Ads
Ujung merupakan karya dari Mochtar lubis dengan genre Fiksi. Mochtar lubis adalah
seorang jurnalis dan pengarang yang lahir pada 7 maret 1922 di padang. Beliau
lulus HIS dan sekolah Ekonomi kayu tanam dengan belajar tentan jurnalisme
secara outodidak. Beliau juga turut mendirikan kantor berita ANTARA, harian
INDONESIA RAYA, dan majalah sastra HORIZON.
Dalam karya Mochtar Lubis yang
berjudul Jalan Tak Ada Ujung ini mengambil latar waktu setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 dan lagi
marak-maraknya perlawanan para pemuda pejuang kemerdekaan terhadap belanda dengan
membonceng NICA yang ingin menduduki Indonesia kembali.
“Apa yang harus kita punyai, agar
kita bebas dari ketakutan”
-Jolais Romans
Pada buku Jalan Tak Ada Ujung ini
menggambarkan perjuangan, kegelisahan, kecemasan rakyat Indonesia saat setelah
kemerdekaan Indonesia. Dengan ini maka bisa diketahui bahwa rakyat Indonesia
pada waktu itu mengalami pergolakan batin dalam menentukan suatu keputusan
tertentu.
Dalam buku ini menceritakan tentang
bagaimana guru Isa tertekan akibat pendudukan jepang dan perang kemerdekaan,
sehingga menyebabkan ia mengalami disfungsi ereksi. Ia juga mulai mudah takut
dan menghindari konflik sebisa mungkin. Ketakutan yang dialami guru isa
menyebabkan ia tidak bergabung bersama para pemuda Indonesia melawan keberadaan
NICA dan hubungan dengan istrinya yang bernama Fatimah terganggu.
Ketakutan yang dialami oleh guru Isa
juga berdampak pada pikirannya. Saat seseorang mengalami ketakutan yang
berlebih, pikiran orang tersebut cenderung akan memikirkan hal-hal buruk yang dapat
menambah rasa ketakutan dalam menghadapi dan mengambil sebuah keputusan.
Jika ketakutan itu tidak dilawan,
maka ketakutan itu akan mengambil alir pikiran dan berakhir dengan tidak baik.
Untuk bisa menghilangkan atau meminimalisi ketakutan, orang harus bisa melawan
ketakutan itu sendiri.
“tetapi dengan bersama itu dia tahu
pula, bahwa baginya jalan baru mulai. Semua kata-kata hazil dahulu itu, yang
sekarang teringat olehnya dalam kamar itu adalah buat dia. Dia telah menguasai
dirinya sendiri. tiada benar dia tidak merasa takut lagi. Tetapi dia telah
berdamai dengan ketakutannya. Telah belajar bagaimana harus hidup dalam
ketakutan.”
-Jalan Tak
Ada Ujung, hal. 163
Dalam kutipan tersebut menggambarkan
bagaimana guru Isa telah mulai bisa mengendalikan ketakutan yang ia miliki dan
mengendalikan dirinya sendiri. setelah berdamai dengan ketakutannya selama ini,
ia telah bereksi kembali.
Berbeda dengan Guru Isa, Hazil
merupakan pemuda yang selalu ikut peperangan melawan tentara NICA sehingga
Fatimah pun tertarik terhadapnya dan mereka melakukan perselingkuhan di
belakang Guru Isa. Perselingkuhan tersebut terjadi karena Fatimah butuh
kehangatan seorang pria sedangkan suaminya sendiri yaitu guru isa tidak
memenuhinya.
Hazil semasa kecilnya dikenal dengan
anak yang baik oleh ayahnya, namun setelah dewasa ia sering kali membangkang
ayahnya sehingga seringkali ia dimarahi oleh ayahnya. Hazil bertekat untuk
berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia bagaimanapun caranya.
Namun, suatu ketika keberanian Hazil
telah hilang ketika ia sudah di tangkap oleh tentara NICA karena telah
mendapatkan banyak sekali siksaan. Hazil yang dulu bukan tidak takut, tetapi
dia berusaha menutupi ketakutannya dengan keberanian yang ia tunjukkan.
Semua orang memiliki ketakutannya
sendiri tetapi mereka bisa menutupi dan melawan ketakutan itu dengan baik dan
bisa mengendalikan diri mereka sendiri. ketakutan orang berbeda-beda ada yang
takut pada sesuatu yang kita anggap tidak menakutkan atau takut dengan sesuatu
yang tidak seharusnya ditakutkan.
Dalam cerita ini diceritakan
bagaimana pikiran Guru Isa yang sering kali berpikir berlebihan karena
ketakutan yang ia alami. Ketakutan yang guru isa alami membuat ia sendiri tidak
bisa tidur dan merasa takut bercerita kepada istrinya sendiri. Namun, pada
akhirnya ia bisa melawan rasa takutnya dengan baik setelah ia bisa
mengendalikan dirinya sendiri.
Untuk cover buku ini sangat
menggambarkan cerita didalamnya, dimana seorang laki-laki berhadapan dengan
jalan yang panjang, berbelok dan di sampingnya penuh dengan warna merah yang
identik dengan keberanian.
Penggunaan bahasa yang baik sehingga
sangat memudahkan bagi pembaca memahami setiap alur cerita yang ada didalamnya.
Namun, ada beberapa scene cerita yang masih sulit tergambar dalam pikiran salah
satunya saat scene dirumah Guru isa, sulit untuk menggambarkan bagaimana
sebenarnya suasana rumah guru isa tersebut.

Komentar
Posting Komentar