Srikandi Modern

 


Lo tau ga si seseneng apa gw dapet temen kaya lo? Kayak anjir ini beneran gw dapet orang kaya lo. Lo itu sempurna woi. Beda dari orang orang yang gw temui, bahkan lo udah gw anggep saudara sendiri. bisa ga si lo gausa kemana-mana. Tetep bareng bareng sama gw. Ya lo gapapa punya temen yang lain sumpah gapapa, tapi jangan lupain temen lo yang satu ini ya. Demii gw ga pengen kehilangan lo”

Tau tidak siapa yang mengirim itu di group angkatan? Iya, yang mengirim adalah weinona, si Srikandi modern. Dia adalah teman slengean pertama saya karena jika mendengar semua jalan yang pernah dia tempuh, mungkin kalian akan mengagumnya seperti saya sekarang wkwk.

Ketika saya sedang asik bercanda dengan teman kelas di sebuah sosial media atau lebih tepatnya WatsAap, weinona atau sering disapa wei itu mengirim sebuah video di group angkatan. Awalnya saya berspekulasi bahwa dia mengirim video yang lucu atau sedikit fulgar karena wei termasuk orang yang sedikit Sange.

Namun, bukan karena lucu apalagi fulgar tetapi isi dalam video tersebut sungguh tidak seperti yang saya pikirkan. Mungkin sebagaian orang menganggap itu adalah sebuah kalimat yang kurang berarti atau hanya terkesan Bullshit tapi bagi saya atau mungkin bagi kami bertujuh merupakan kalimat yang sangat menyentuh.

Wei yang saya kira cuek itu ternyata bisa mengirim video seperti itu. Saya sedikit menangis karena kata “gw anggep saudara sendiri” seperti memberi sebuah tamparan yang bekitu kerasa. Ketika membaca empat kata itu, saya jadi berpikir “apakah saya berhak mendapatkan kata itu?”, karena saya merasa belum bisa banyak membantu masalah Wei.

Pada saat itu pula, saya jadi berpikir bahwa kami berdelapan harus lebih terbuka dan memahami masalah satu sama lain. Kami berdelapan tidak ingin hanya memiliki hubungan seorang teman tetapi saudara. Mungkinkah itu terwujud? Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita sudah niat dan berusahakan?

Menurut saya, kami berdelapan belum bisa menjadi saudara karena kami belum bisa mengetahui masalah yang dihadapi oleh masing-masing anak. Saya mengerti bahwa memang sulit dalam membangun sebuah pertemanan yang kuat karena masalah kepercayaan.

Saya yakin, di antara kami berdelapan banyak yang menutupi masalah sendiri dan belum bisa diceritakan. Sedih? Tentu saja tapi semua butuh proses kan? kami berdelapan harus bisa menikmati semua proses yang akan dilalui bersama, mungkin itu.

Balik lagi ke weinona,

Mungkin dia enggan membaca catatan harian ini, tapi bagi kalian angkatan 2020 yang membaca tulisan ini harus bisa sedikit demi sedikit terbuka ya? Masalah kalian tidak bakal mengganggu atau semacamnya malahan akan membuat kita bertujuh (kan yang cerita kamu jadi ga di hitung) merasa berguna sebagai calon saudara wkwk.

Oiya kalau di group sedang gibah tidak apa-apa langsung gabung karena kita harus sering berinteraksi, bercerita, tertawa bareng buat kedekatan kita selanjutnya.  Masak kalian tidak mau? ini merupakan unek-unek sihh hahaha. Apalagi laki-laki tunggal yang ada di angkatan 2020 Adit, gabung gapapa kapan lagikan gibah bareng cewek tujuh, kamu termasuk beruntung loh hahah.

Mau kasih harapan apa ya? Soalnya harapan saya tidak ada, tapi supaya bisa dicap baik

Saya Cuma mau bilang, kita berada dalam satu lingkungan yang penuh dengan rasa kekeluargaan, jangan merasa di anak tirikan karena angkatan 2020 memang masih anak tiri wkwk. Jangan merasa sendiri, kalau lagi banyak pikiran ganggu atau ngerusuh aja di group atau cerita biar lebih plong.

Sudahlah tulisan ini cukup sampai titik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Coretan Cerita di Laut

🌻