Resensi Novel
Judul : Gadis Kretek
Karya : Ratih Kumala
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : Maret 2012
ISBN : 978-979-22-8141-5
Novel yang judul Gadis Kretek adalah sebuah karya yang ditulis oleh Ratih Kumala. Ratih Kumala adalah seorang penulis dan cerita pendek, ia juga merupakan penulis skenario yang berkebangsaan Indonesia, Lahir pada tanggal 4 juni 1980. Ia mengenyam pendidikan di fakultas Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Ia juga pernah bergabung dengan tim penulis program Jalan Sesama serta bekerja sebagai editor naskah drama di sebuah televisi swasta.
Ratih Kumala mendapatkan ide membuat Novel ini dari kakeknya yang memiliki gudang rokok, Sehingga pada cerita ini lebih mengutamakan topik rokok dan juga dikaitkan dengan peristiwa bersejarah yaitu G30S/PKI. Alur yang digunakan adalah alur maju mundur sehingga para pembaca harus sangat memahami kejadian dari bab ke bab selanjutnya. Novel Gadis Kretek ini sangat menarik karena seorang perempuanlah yang menjadi alasannya suatu perusahaan rokok kemajuan berkat ketermpilan dan kecerdasan yang di miliki karena pada Novel ini menggamabarkan bahwa perempuan pada saat itu masih jarang yang bisa membaca dan selalu menjadi budak tanpa di sadari. Pada novel ini, keberadaan perempuan sangat di agung-agungkan berkat kecedasan dan kebaikan yang di miliki sehingga sangat cocok di baca oleh semua perempuan agar mendapatkan motivasi dalam hidup kita sebagai perempuan.
Mengaitkan suatu ide dengan peristiwa yang sangat bersejarah merupakan ide yang sangat cemerlang, bukan hanya kita bisa mengetahui menganai rokok atau kretek tetapi juga bisa belajar peristiwa bersejarah di Indonesia yaitu G30S/PKI yang merupakan peristiwa yang begitu membuat Indonesia berkabung karena apa yang telah di alami oleh ke tujuh pahlawan Indonesia. Keberadaan Nove ini sangat membantu para Remaja tidak melupakan peristiwa yang bersejarah di Indonesia.
Dalam Novel ini bermula saat seorang pemilik kretek Djagad Raja yang bernama soeraja sedang sekarat dan terus menyebut nama jeng yah, sehingga ketiga anaknya pergi ke kota tempat jeng yah tingga. Dalam cerita selanjutnya menceritaakan seorang pemuda yang bernama Idroes Moeria yang berinisiatif untuk membuat produk rokok atau kretek sendiri dan akhirnya dia bisa mewujudkannya sedikit demi sedikit. Persaingan yang kentara terjadi antara Idroes Moeria dengan soedjagad setelah keduanya mencintai perempuan yang sama. Dan yang menjadi pilihan perempuan itu adalah Idroes Moeria karena Idroes Moeria bisa memenuhi persyaratan dari orang tua perempuan itu yaitu bisa membaca dan menulis. Perkembangan bisnis dari Idroes Moeria berjalan dengan sangat lancar dan berkembang dengan pesat tetapi pada suatu hari terdapat peritiwa dimana Idroes Moeria di tahan oleh tentara jepang sehingga membuat keluarganya putus asa. Kemudian pada saat peristiwa pengeboman di kota Hiroshima dan Nagasaki, Idroes Moeria berhasil bebas dan kembali kepada keluarganya. Idroes Moeria dan sang istri di karunia dua buah hati berjenis kelamin perempuan yang diberi nama Dasiyah dan Rukayah. Dasiyah tumbuh menjadi perempuan yang cerdas dalam berbinis dan memiliki kemahiran dalam membuat kretek sehingga oleh Idroes Moeria kretek tersebut di berinama Gadis Kretek. Dasiyah jatuh cinta kepada soeraja dan hampir menikah tetapi karena peristiwa G30S/PKI menyebabkan pernikahan itu gagal.
Dalam novel ini menggambarkan bagaimana keadaan para rakyat khususnya Kota M saat jepang menguasai Indonesia, rakyat Indonesia di tangkap dan di paksa bekerja dengan keras tanpa imbalan sehingga kelaparan terjadi dimana- mana. Keadaan mulai membaik saat pengeboman yang di lakukan oleh Amerika terhadap dua kota besar di jepang. Selain itu kita bisa melihat bagaimana pembantaian yang dilakukan oleh aparat kepada para orang yang terlibat dalam organisasi PKI. Di gambarkan bahwa pada saat itu sungai- sungai penuh dengan mayat- mayat tanpa kepala di sepanjang sungai sehingga mengakibatkan ketakutan pada masyarakat sekitar.
Pada bagian cover saya berekspektasi bahwa ceritanya hanya menceritakan tentang wanita yang merokok tetapi setelah membaca sebagaian, jalan ceritanya jauh lebih menarik dari apa yang saya ekspektasikan. Cover Novel ini merupakan gambar dari Gadis kretek. Penggunaan warna yang begitu mencolok dengan warna merah maroon yang menambah kesan sejarahnya, tidak lupa dengan pakaian kebaya yang di pakai oleh wanita di cover yang menjelaskan tentang adanya cerita sejarah yang terkandung dalam novel ini.
Persaiangan antara Idroes Moeria dan seojagad marupakan bentuk persaingan yang kurang sehat karena soejagad hanya mencontoh produk dari Idroes Moeria. Kita bisa lihat mana yang lebih memiliki pemikiran pembisnis dengan pemikiran orang yang iri. Dalam hal bisnis kita belajar bagaiamana kita harus terus mengetahui apa yang dibutuhkan di pasaran atau dalam kegiatan bisnis di sebut riset pasar. Selain mengadakan riset pasar kita juga di ajarkan bagaimana kita harus bisa membuat ide- ide baru yang dapat mempertahankan suatu produk kita di pasaran.

Komentar
Posting Komentar