Bersajak Ditemani Gelap



Kamar dilimuti gelap dengan sengaja

Selimut pun berwarna hitam pekat

Setiap barang berubah tidak berwarna

Keramaian pun enggan untuk masuk

Suara siulan burung pagi begitu rintih

Kesannya seperti ada kesedihan


Aroma rintihan menguap dari setiap sudut kamar

Alunan lagu yang dilantunkan berirama menyakitkan

Tumpukan kertas muncul bercak air yang acak

Tinta hitam kering karena tumpah tak terlihat


Baginya amarah adalah bentuk kelemahan

Tutur kata yang melemah bukti terbungkamnya mulut untuk berbicara

Helaan nafas berhembus memburu keluar dengan terbata-bata

"Baiklah.." terungkap satu kata dengan pasti


Tidak terselang lama jendela menunjukkan arah kepada warna

Berdatangan dengan berani berusaha memberi warna meskipun hanya setetes tinta

Perlahan gelap menjadi warna yang begitu indah

Seluruh penjuru kamar terlihat cantik dan berwarna



Alunan musik berirama ceria menjelaskan kesenangan

Tutur kata mulai terlontarkan dengan jumlah banyak

Banyak cahaya masuk melewati sela-sela jendela dengan sengaja

Bertebarnya aroma wangi wangian yang menenangkan


Keadaan sekitar mengelilingi sesosok bayangan yang enggan untuk menerima warna

Cahaya mendekat dengan ragu-ragu dengan keberanian yang tipis

Tangan lembut menepisnya dengan pelan namun pasti

Warna-warna lain mencoba namun terlempar sangat jauh


"Cukup" kata bayangan dengan lembut

Tangan melipat dan memeluk keadaan tubuh kurusnya

di sekitarnya berubah, tidak denganya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

🌻

Sebuah Doa dan Dia

Coretan Cerita di Laut